Sabun Laundry detergen organik (dok: Amini/UMN)
Limbah
rumah tangga merupakan air limbah domestik yang berasal dari usaha dan atau
pemukiman, rumah makan, perkantoran perniagaan, apartemen dan asrama. Limbah
rumah tangga menjadi limbah terbesar dan memiliki dampak yang sangat buruk
untuk lingkungan sekitar dan kesehatan tubuh. Berdasarkan dari data yang
dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), limbah rumah tangga di Indonesia
sekitar 755,595,000 ton dihasilkan tiap harinya yang mencapai Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah B3 terutama logam berat seperti merkuri,
timbal atau zat dioksin, memiliki sifat beracun, karsinogenik (menyebabkan
kanker), dan mutagenik (menyebabkan cacat bawaan). Pengaruh terhadap kesehatan
dapat merusak sistem saraf otak, dan menyebabkan cacat bawaan hingga kematian. Dalam
hal ini menjadi peringatan besar untuk masyarakat Indonesia agar mengelola
limbah rumah tangga dengan baik dan benar serta memulai dengan rencana gaya
hidup yang sehat.
Dalam Undang-undang no 32 tahun
2009, Indonesia harus memastikan bahwa penghasil limbah B3 wajib mengelola
limbah B3 yang dihasilkannya. Hal itu merupakan bagian dari upaya untuk
mengurangi dan mencegah resiko terjadinya dampak buruk dari limbah B3 terhadap
lingkungan hidup, berupa pencemaran atau degradasi lingkungan hidup.
Limbah cair domestik yang berasal
dari rumah tangga atau pemukiman termasuk di dalamnya air buangan yang berasal
dari kakus (black water), air buangan
dari berbagai aktivitas domestik (grey
water) seperti dari air mandi, air
bekas mencuci pakaian atau piring yang mengandung bahan kimia seperti sabun dan
deterjen, dan limbah minyak goreng, dan serta limbah yang berasal dari air
pembuangan AC, dan kulkas (clean water).
Menurut
Rani Adhityasari sebagai salah seorang komunitas organisasi The Nature
Conservancy Indonesia. (TNC Indonesia), pembuangan limbah pada umumnya
diterapkan pada rumah-rumah tinggal adalah adanya septic tank untuk
menanggulangi limbah kotoran manusia, karena limbah ini secara langsung
menyebabkan bau busuk dan mengganggu sanitasi. Sementara limbah dari AC atau
kulkas tidak menjadi masalah, yang hingga saat ini sulit diterapkan adalah
penanggulangan grey water, karena mungkin dianggap tidak menimbulkan bau
dan mengganggu sanitasi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang
akhirnya mengganggu juga. Rani juga mengatakan bahwa limbah grey water yang
dialirkan ke selokan sehingga sungai-sungai pada akhinya berubah warna menjadi
coklat dan menimbulkan bau busuk, dan dapat menyebabkan biota dalam air akan
mati, selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung
di dalam limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri,
dan berbagai penyakit lain. Limbah dan kotoran yang berasal dari rumah tangga
yang tidak dikelola dengan baik merupakan masalah serius yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan.
Proses
Daur Ulang Limbah Rumah Tangga
Sarana
dan prasarana pengolahan limbah dibangun untuk menciptakan lingkungan hidup
yang sehat. Dengan pengolahan sampah rumah tangga yang benar, hal itu dapat
membantu untuk menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Menurut
Rani Adithyasari, semua limbah rumah tangga sebenarnya ada proses daur
ulangnya, baik itu limbah padat maupun limbah cair domestik. Dalam sistem
pengolahan limbah tersebut bisa menerapkan konsep reduce, reuse, recycle,
repurpose, repair, return, refill, refuse, rot, dan upcycle.
Air
limbah rumah tangga / domestik (air bekas untuk keperluan mandi, cuci dan
toilet) yang berasal dari beberapa rumah dikumpulkan dalam bak pengumpul air
limbah yang biasa disebut dengan (equalization) melalui saluran air
limbah. Air limbah yang sudah terkumpul dalam bak pengumpul air limbah akan
dialirkan ke reaktor biofilter anaerob-aerob. Pengujian kualitas air yang
paling umum dengan uji kecerahan, salinitas, pH, BOD (Biological Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand). Secara teknis air hasil pengolahan air
limbah rumah tangga dengan sistem tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya
menjadi air bersih melalui proses lanjutan yang terdiri dari proses oksidasi,
penyaringan dengan saringan pasir cepat, penyaringan dengan saringan mangan
zeolit, penyaringan dengan saringan karbon aktif dilanjutkan desinfeksi dengan
sterilisator ultraviolet.
Tanggapan Untuk Limbah Laundry
Sabun detergen organik
(dok: Amini / UMN)
Kini
jasa laundry sangat banyak, bahkan di setiap daerah membuka usaha-usaha
laundry, selain meringankan beban rumah tangga dalam mencuci pakaian, laundry
juga membantu perekonomian masyarakat-masyarakat dari kalangan yang kurang
mampu. Walaupun sangat membantu perekonomian, tetapi ada hal buruk juga dalam
jasa laundry, yaitu limbah dari sisa laundry bisa menyebabkan pencemaran
lingkungan dan bahan kimia dari deterjen yang dipakai untuk mencuci baju.
Sabun
organik (dok: Amini / UMN)
Berikutnya
ada tanggapan dari satu orang pembuka usaha tempat Laundry, yaitu tanggapan tentang limbah
laundry, orang ini bernama Yudi, dia sudah membuka usaha jasa laundry ini
selama tiga tahun. Dalam sehari Yudi bisa menerima 110 Kg cucian, dan dalam
sehari deterjen yang dipakai bisa sampai 2 atau 3 liter untuk 110 kg cucian
dalam sehari. Tanggapan dari Yudi tentang limbah laundry “Untuk pengaliran
limbah, sudah diatur oleh pemilik ruko ini, yang penting aman dari
masyarakat”, ungkap Yudi. Apakah Mas
Yudi tahu bahwa sabun deterjen yang dipakai mengandung bahan kimia yang berbahaya?
“ Ya, sebenarnya saya tahu, tapi mau gimana lagi, karena kan produksinya dari
air deterjen gitu, buat bajunya sendiri” ungkap Yudi. Dan sekarang sudah ada
deterjen organik yang baik untuk lingkungan, kalau nanti akan muncul deterjen
organik untuk mesin cuci, kira-kira Mas Yudi mau beralih atau tidak?, “ Kalau
untuk beralih bisa saja, tapi karena saya belum tahu bagaimana bentuk dari
deterjen organik tersebut, jadi untuk saat ini saya pakai deterjen biasa dulu”.
Ungkap Yudi.
INFOGRAFIS
Sumber The Nature Conservancy Indonesia
(TNC Indonesia) (dok: Amini/UMN)
Sumber: The Nature Conservancy Indonesia (TNC)
dan Badan Pusat Statistik (bps.go.id) (Farah/UMN)
Video:
Anggota Kelompok:
JOHANITO DWI (00000026428) - As Editing Video
AMINI NURAISA (00000026496) - As Infographics and Reporter
IMAM QUSHOYYI (00000026541) - As meringkas semua data
MARTINUS PUTRA PRATAMA (00000025818) - As Writing
JOURNAL
-
Data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) :
-
Hasil wawancara dengan Rani
Adithyasari, The Nature Conservancy Indonesia (TNC Indonesia) sebagai pengamat.
-
Informasi tambahan dari
Rani Adithyasari melalui situs aetra.co.id :
-
Journal lainnya: https://media.neliti.com/media/publications/247809-daur-ulang-air-limbah-domestik-kapasitas-7d813ae4.pdf
-
Hasil wawancara dengan
Yudi dalam menanggapi sisi sebagai seorang pembuka jasa Laundry.